Contoh SK dan KD Mapel PAI (SMA)
-
Salah satu perbedaan yang cukup signifikan antara Kurikulum 2006 (KTSP)
dengan Kurikulum 2013 yaitu berkaitan dengan perencanaan pembelajaran.
Dalam Kuri...
kutusalto.blogspot.com
Jumat, 13 April 2012
Evolusi Kelelawar
PROVIDENCE - Penelitian terbaru dari Brown University menunjukkan kelelawar telah berevolusi, khususnya pada bagian sayap. Sayap yang dimiliki hewan tersebut diketahui mampu menyimpan energi pada saat terbang dari satu tempat ke tempat lain.
Dilansir Softpedia, Kamis (12/4/2012), salah satu alasan mengapa hewan mamalia yang mampu terbang tersebut mampu menyimpan energi adalah karena sayap mereka yang sangat fleksibel. Para ilmuwan mengatakan bahwa temuan ini bisa bermanfaat bagi insinyur yang bergelut di bidang penerbangan untuk desain sayap pesawat terbang.
Sayap kelelawar memiliki membran tipis yang memungkinkan mereka untuk terbang dan menjaga berat badan mereka secara keseluruhan. Studi baru ini dipimpin oleh tim interdisipliner dari ahli Biologi, Fisikawan dan insinyur di Brown University, Providence, Amerika Serikat.
Dengan menganalisis dinamika gerakan sayap kelelawar ketika terbang dengan detail yang tajam, para ilmuwan dapat mengetahui bahwa hewan itu bisa melipat sayap mereka ke dalam tubuh mereka. Gerakan lipatan tersebut dipercaya oleh para ilmuwan sebagai sebuah jeda atau istirahat, sehingga dikatakan mampu menghemat hingga 65 persen energi.
Kemudian, energi yang tersimpan itu digunakan untuk kepakan selanjutnya sehingga kelelawar bisa terbang lebih lama dan lebih tinggi. Menurut ilmuwan, hal ini sangat penting karena kelelawar memiliki otot dan persendian di sayapnya seperti otot pada tangan manusia.
Ilmuwan percaya sayap fleksibel seperti kelelawar, memungkinkan hewan itu untuk dapat mengimbangi berat badannya. "Massa sayap ini penting dan biasanya tidak dipertimbangkan dalam penerbangan," pungkas Ilmuwan, Attila Bergou.
Anatomi sayap kelelawar tersebut tampaknya bisa dijadikan sebagai desain untuk sayap pesawat terbang yang nanti dapat diterapkan. Penemuan ini didukung oleh US Air Force Office of Sponsored Research. Bidang pertahanan udara asal Amerika Serikat itu sangat tertarik untuk mengembangkan pesawat yang kecil dan ringan untuk tugas mengumpulkan data intelijen serta pengawasan di wilayah tertentu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar