kutusalto.blogspot.com

Kamis, 29 Maret 2012

Kemala menuju adiwiyata



Sekolah berwawasan lingkungan adalah sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk mengintemalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktivitas sekolah.
Sikap peduli lingkungan melalui proses pembelajaran dan pembiasaan adalah konsep sekolah berwawasan lingkungan yang  penting dan strategis. Di sekolah, proses pembelajaran mengarah pada upaya pembentukan perilaku siswa yang peduli lingkungan melalui model pembelajaran yang aplikatif dan menyentuh kehidupan sehari-hari. Sementara itu, lingkungan sekolah dijadikan wahana pembiasaan perilaku peduli lingkungan sehari-hari. Dengan demikian, kedua aspek tadi, menuju pada satu tujuan yaitu internalisasi atau pembiasaan perilaku peduli lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara dalam pandangan LSM Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati), sekolah berwawasan linkungan harus  mengembangkan (a) kurikulum berbasis lingkungan; (b) pendidikan berbasis komunitas; (c) peningkatan kualitas lingkungan sekolah dan sekitarnya; (d) sistem pendukung yang ramah lingkungan; dan (e) manajemen sekolah berwawasan lingkungan.
Implementasi sekolah berwawasan linkungan dilakukan dalam tiga langkah strategis yaitu pertama, bidang kurikuler, pembelajaran lingkungan hidup dilakukan secara terintegrasi dengan mata pelajaran yang ada. Guru harus pandai mengemas pembelajaran dengan pemahaman dan pengalaman belajar yang aplikatif. Kedua, bidang ekstrakurikuler yaitu mengarah pada pembentukan kepedulian siswa terhadap pelestarian lingkungan melalui kegiatan penyuluhan lingkungan dan lomba karya lingkunganKetiga, bidang pengelolaan lingkungan sekolah yaitu melalui (a) pemanfaatan dan penataan lahan sekolah menjadi laboratorium alam seperti menjadi kebun dan tanaman obat-obatan, ajakan hemat energi dan air, daur ulang sampah melalui proses reduce, reuse, dan recycle, serta (b) pengelolaan lingkungan sosial dalam bentuk pembiasaan perilaku-perilaku nyata yang positif di antaranya kedisiplinan, kerja sama, kepedulian, kejujuran, dan menghargai kearifan lokal.
Sampah adalah kumpulan berbagai material buangan yang merupakan sisa proses dan kegiatan kehidupan manusia.  Sampah dapat digolongkan kedalam dua jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang dapat diolah, sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang dapat didaur ulang.  Sampah organik (sampah basah) contohnya sampah dari dapur, sisa sayuran, kulit buah dan daun. Sementara sampah anorganik contohnya botol kaca, botol plastik, kaleng, dan kertas.
 Pemanfaatan sampah organik dan anorganik juga dapat dilakukan di sekolah sebagai upaya mendorong kreativitas siswa untuk memanfaatkan benda-benda yang tidak berharga menjadi berguna.  Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk organik (kompos) dan pupuk organik cair (lindi).  Sampah anorganik seperti bungkus permen dan kemasan makanan ringan, misalnya, dapat diolah kembali menjadi tempat pensil, taplak atau bingkai foto.
Pengelolaan sampah berbasis sekolah sangat perlu untuk menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan hidup. Selain itu, program tersebut dapat membangkitkan jiwa wirausaha karena mengadopsi keterampilan membuat pupuk organik / pupuk organik cair dan bermacam-macam kerajinan tangan . Oleh karena itu, pengelolaan sampah di sekolah harus dilakukan lebih serius dan terencana serta aktif melibatkan para siswa.
B.                TUJUAN
            Tujuan dari pengelolaan sampah berbasis sekolah  adalah terselenggaranya sistim pengelolaan sampah organik dan anorganik dengan baik, sehingga banyak manfaat yang dapat diperoleh.  Hal ini dapat tercapai apabila warga sekolah dapat memilah sampah organik dan anorganik kemudian menempatkannya pada tempat yang berbeda, sehingga dapat membantu dalam proses pengelolaannya.
C.                MANFAAT
Manfaat dari pengelolaan sampah berbasis sekolah antara lain :
1.      Membiasakan pola hidup bersih dan sehat pada warga sekolah.
2.      Mendidik dan membiasakan warga sekolah untuk sadar lingkungan.
3.      Memanfaatkan sampah menjadi bahan yang ramah lingkungan, yaitu: pupuk organik (kompos) dan pupuk organik cair (lindi).
4.      Menjadi salah satu sumber pendidikan berbasis lingkungan.
5.      Menunjang program penghijauan, pembibitan dan TOGA (tanaman obat keluarga) di sekolah, terutama digunakan unuk pemupukan.
D.                RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN
I.        RENCANA KERJA
1.         Pemilahan Sampah
     Pemilahan sampah yang nantinya akan didaur ulang melalui pengolahan sampah berbasis sekolah ini difokuskan pada sampah kebun (daun-daunan, rumput dan sampah yang mudah busuk lainnya).  Sampah anorganik dikomersilkan untuk mendukung kegiatan daur ulang sampah organik.  Dibutuhkan 3 tong sampah tiap unitnya, yaitu : tong sampah berwan hijau untuk sampah organik,  warna kuning untuk anorganik dan warna merah untuk residu.  Pengumpulan berbagai jenis sampah dari tempat sampah ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) dilakukan tiap 1 minggu sekali dengan melibatkan para siswa.
2.         Pembuatan Biopori
Lubang resapan biopori adalah salah  satu solusi untuk meningkatkan daya serap tanah terhadap air.  Secara teknis, saat ini lubang resapan biopori didefinisikan sebagai lubang yang dibuat vertikal kedalam tanah dengan kedalaman dan diameter bervariasi. Idealnya lubang resapan biopori dibuat berjarak 100 cm antara lubang satu dengan yang lain dan  ⱷ 10 cm.  Kemudian ke dalam lubang tersebut diisikan sampah-sampah organik yang akan dijadikan bahan makanan bagi organisme-organisme  dalam tanah.  Lubang resapan biopori baru bisa bekerja dengan efektif jika kedalam lubang tersebut diiisikan sampah organik untuk meningkatkan aktivitas organisme tanah. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang tersebut akan mengalami dekomposisi, selanjutnya sampah ini akan hancur menjadi mineral dan tanah. Jika sampah ini sudah terurai, maka lubang resapan biopori harus diisi kembali dengan sampah organik yang baru.  Pengisian sampah organik hasil dari pemilahan sampah yang sudah dilakukan baru dilakukan setiap 5 hari sekali untuk setiap lubang.    Sedangkan air yang ada dalam lubang biopori berfungsi sebagai pupuk organik cair alami dan dapat langsung dimanfaakan untuk menyiram tanaman yang ada disekitarnya.
3.         Pembuatan Sumur Resapan
     Sumur resapan mempunyai fungsi yang hampir sama dengan lubang resapan biopori, tetapi dengan kapasitas tampung yang lebih besar.  Jika lubang resapan biopori yang ada sudah mencukupi, sumur resapan dapat dimanfaatkan untuk memelihara ikan.  Kegiatan ini dilakukan dengan melibakan siswa, sehingga  dapat difungsikan sebagai salah satu media pembelajaran  yang berbasis lingkungan.          
4.         Pembuatan Rumah Sampah
     Pengelolaan sampah di sekolah umumnya sudah berjalan dengan baik, tetapi belum ada upaya pemanfaatannya kembali secara maksimal.  Untuk itu perlu diadakan penambahan sarana dan prasarana dalam pengelolaan sampah, yaitu : pembuatan rumah sampah sederhana yang digunakan sebagai tempat daur ulang sampah organik dengan ukuran 3 m x 4 m.  
5.         Pengolahan Sampah Organik
     Selain pengolahan sampah organik secara alami (dimasukkan kedalam lubang biopori), pengolahan sampah organik  dapat dilakukan secara buatan, jika sampah yang dihasilkan dalam jumlah  besar.   Langkah-langkah yang harus dikerjakan :
a.     Memilah sampah organik dan an organik
b.    Memperkecil patikel sampah
c.     Memasukkan sampah kedalam rumah sampah
d.    Memberi starter bakteri (EM 4 + air gula) dengan cara ditaburkan pada sampah.
e.     Sampah yang sudah tercampur dengan starter diaduk 3 hari sekali.
f.     Setelah 2 bulan sampah sudah bisa digunakan sebagai pupuk kompos
     Pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik cair buatan dilakukan dengan langkah-langkah :
a.       Memilah sampah organik dan an organik
b.      Memperkecil patikel sampah
c.       Memasukkan sampah kedalam plastik yang sudah dilubangi kedalam tong sampah besar (TPA)
d.      Memberi starter bakteri (EM 4 + air gula + air cucian beras + air tanah dengan komposisi tertentu) dengan cara sampah direndam dalam larutan tersebut.
e.       Setelah 4 hari pupuk organik cair buatan (lindi) siap dipanen sedangkan ampasnya dapat digunakan sebagai kompos.        
6.         Pemasaran Hasil Olahan Sampah (kompos dan pupuk organik cair)
     Selain untuk memenuhi kebutuhan sekolah, pupuk hasil olahan sampah organik dapat dijual, sehingga nilai manfaat dari sampah dapat ditingkatkan.  Supaya olahan sampah ini dapat menghasilkan keuntungan secara komersial, harus dibuat perencanaan sehingga produk yang dihasilkan berjalan berkesinambungan.
II.     JADWAL KEGIATAN BULAN I - III
 
III.  JADWAL KEGIATAN BULAN IV - VI
E.                 TARGET PENCAPAIAN
Selama triwulan I, target yang ingin dicapai:
1.      Warga sekolah dapat memilah sampah dengan benar.
2.    Pembuatan biopori, sumur resapan, dan rumah sampah sudah terselesaikan sehingga siap digunakan
3.      Pengolahan dan panen pupuk organik pada minggu ke- 2 dan 3 tiap bulannya.  Jadi dalam triwulan I ditargetkan sudah 6 kali panen.
4.      Pemasaran produksi pupuk tiap akhir bulan secara berkesinambungan.  Supaya produk pupuk yang dihasilkan dapat terjual dan mendatangkan keuntungan secara komersial, sekolah perlu menjalin kemitraan dengan stake holder atau komite sekolah.
Selama triwulan II, target yang ingin dicapai:
1.      Memilah sampah organik dan anorganik dengan benar sudah menjadi pembiasaan warga sekolah.
2.      Pengolahan dan panen pupuk organik pada minggu ke- 2 dan 3 tiap bulannya.  Sampai  triwulan II ditargetkan sudah 12 kali panen.
3.      Pemasaran produksi pupuk tiap akhir bulan secara berkesinambungan.  Sampai triwulan II kemitraan  tidak hanya terbatas pada stake holder dan komite sekolah tetapi meluas kepada masyarakat dan sekolah-sekolah yang ada disekitar lingkungan
F.                 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) (disesusaikan dengan harga barang dan kondisi terkini)
1.      Pemilahan Sampah
Peralatan yang dibutuhkan :
-            ... Unit tong organik sampah (@ Rp.  ..................)                      Rp.........................
Jumlah                                                                                          Rp.......................
2.      Pembuatan Biopori (.... buah lubang biopori)
Peralatan yang dibutuhkan :
-            ...m pipa pralon     (@ Rp.............)                                               Rp......................
-            ...buah alat bor biopori     (@Rp.....                 )                           Rp......................
-            Ongkos tukang                                                                             Rp......................
Jumlah                                                                                          Rp.......................
3.      Pembuatan Sumur Resapan (... buah sumur resapan)
Peralatan yang dibutuhkan :
-            ... buah bis beton   (@Rp........)                                                    Rp....................
-            Ongkos tukang                                                                             Rp....................
             Jumlah                                                                                          Rp.......................
4.      Pembuatan Rumah Sampah
Peralatan yang dibutuhkan :
-            Cangkul 1 buah                                                                            Rp....................
-            Sekop 1 buah
-            Karung
-            Plastik kemasan
-            Timbangan
-            Kayu
-            Semen
-            Batako
-            Pasir
-            Atap seng
-            Penjepit sampah
-            Kesed
-            Ongkos tukang                                                                             Rp....................
Jumlah                                                                                          Rp.......................       
5.      Pengolahan Sampah Organik
Peralatan yang dibutuhkan :
-            ... buah tong TPS   (@Rp........)                                                    Rp....................
-            Starter (EM4, air gula, air cucian beras                                        Rp....................
Jumlah                                                                                          Rp.......................       
6.      Pemasaran                                                                                           Rp -
Total Jumlah                                                                                     Rp.......................
G.                        SUMBER DANA
Jumlah dana yang dibutuhkan Rp...........................didanai oleh..........(terganung sumber dana_)

0 comments:

Posting Komentar