kutusalto.blogspot.com

Jumat, 30 Maret 2012

Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah



KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum, Wr. Wb.
        Segala puji hanya untuk Allah SWT berkat rahmat taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian dengan judul Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah Untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa di SD Kemala Bhayangkari 04.  Penyusunan laporan penelitian ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan peningkatan profesionalisme guru yang dilaksanakan oleh Tanoto Foundation.
            Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih atas bantuan yang diberikan selama penyusunan laporan penelitian ini kepada :
1.         Ibu  Sutanto, selaku Ketua Yayasan Kemala Bhayangkari Pusat.
2.                  Ibu T. Ashikin Husein, selaku Ketua Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Mabes Akpol.
3.                  Tanoto Foundation, selaku penyelenggara lokakarya.
4.                  Ibu Dr  Anita Lie, Bapak Dr Takim Andriono, Sarah Prasasti, M.Hum, sebagai fasilitator dalam lokakarya.
5.                  Segenap guru dan siswa-siswi SD Kemala Bhayangkari 04 Semarang.
6.                  Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan penelitian ini masih banyak kekurangan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Semoga laporan penelitian ini membawa manfaat sebagaimana yang diharapkan dan Allah SWT melimpahkan pahala yang berlipat ganda kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini.
Wassalamu alaikum Wr.Wb.
                                                                            Semarang,   Januari 2007
                                                                                             Penulis



ABSTRAKSI


            Laporan penelitian ini berjudul Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah Untuk  Meningkatkan Minat Baca Siswa di SD Kemala Bhayangkari 04.

            Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah di SD Kemala Bhayangkari 04 dapat meningkatkan minat baca siswa ?

            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberdayaan perpustakaan sekolah di SD Kemala Bhayangkari 04 dapat meningkatkan minat baca siswa.

            Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Kemala Bhayangkari 04 kelas IV, V, VI tahun pelajaran 2007/2008.

            Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : :studi literatur, dokumentasi, metode angket dan metode observasi.  Studi litratur digunakan dalam pembuatan tinjauan pustaka, metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui nama siswa dan data pendukung perpustakaan, metode angket digunakan untuk mengetahui minat baca siswa, metode observasi digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas siswa.

            Berdasarkan hasil angket minat siswa terhadap program pemberdayaan perpustakaan diperoleh hasil: Siswa kelas IV 38,7% menjawab sangat setuju,         51,85% siswa menjawab setuju, 11,85% siswa menjawab ragu-ragu, 2,69%           siswa menjawab tidak setuju, 0% siswa menjawab sangat tidak setuju. Siswa kelas V 48,6% menjawab sangat setuju, 41,79% siswa menjawab setuju, 7,5% siswa menjawab ragu-ragu, 1,43% siswa menjawab tidak setuju, 0,71% siswa menjawab sangat tidak setuju  Siswa kelas VI 46,07% menjawab sangat setuju, 42,86% siswa menjawab setuju, 14,64% siswa menjawab ragu-ragu, 0%  siswa menjawab tidak setuju, 0% siswa menjawab sangat tidak setuju Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktifitas siswa dari pengamatan I kepengamatan II mengalami peningkatan : Siswa kelas IV 6,67%, siswa kelas V 1,49%, siswa kelas VI 5,63%.

            Berdasarkan minat siswa, aktivitas siswa yang telah diamati berarti pemberdayaan prpustakaan dapat diterapkan untuk meningkatkan minat baca siswa.  Minat baca siswa yang tinggi dapat membantu siswa dalam menyampaikan ide/gagasan, sehingga proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar.



A.                Latar Belakang

Era globalisasi diawal abad ke-21 membawa dampak luar biasa yang dirasakan oleh seluruh bangsa di dunia.  Salah satu dampak yang dirasakan saat ini adalah terjadinya persaingan yang semakin ketat dan tajam antar bangsa-bangsa.  Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi serta wawasan luas harus dimiliki oleh setiap generasi penerus negeri ini, karena hanya SDM berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi yang mampu bersaing dan bahkan dapat memenangkan kompetisi.
Seiring dengan perkembangan komunikasi yang begitu pesat, dimana TV, radio, VCD merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat kita, telah menggeser era membaca dan menulis menjadi era melihat dan mendengar.  Buku-buku sastra lama, legenda/cerita rakyat hanya tinggal kenangan dan selanjutnya diganti dengan tayangan sinetron, film dsb.
Selaras dengan amanat GBHN, perlu ditumbuhkan budaya baca melalui gerakan nasional untuk membangkitkan minat dan kesadaran membaca dikalangan masyarakat secara lebih terarah, terpadu dan berkelanjutan menuju masyarkat belajar.  Upaya ini menurut Tilaar (1996) sama dengan mengubah budaya budaya, artinya bahwa menggalakkan minat  baca merupakan proses perubahan budaya.  Oleh karena itu sekolah dituntut memberdayakan fungsi perpustakaan sekolah seoptimal mungkin.

B.                 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang  masalah  diatas,  perumusan   masalah  dalam   Penelitian ini adalah  apakah pemberdayaan perpustakaan sekolah di SD  Kemala Bhayangkari 04 dapat meningkatkan minat baca siswa ?
C.                Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberdayaan perpustakaan sekolah di SD Kemala Bhayangkari 04 dapat meningkatkan minat baca siswa.  Sebagai indikator keberhasilan dari tujuan penelitian ini dapat dilihat dari aktifitas siswa dalam mengikuti program pemberdayaan perpustakaan dan hasil evaluasi siswa. 

D.                Manfaat


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.                   Bagi peneliti
           Dapat menambah wawasan pengetahuan bagi peneliti bahwa pemberdayaan perpustakaan sekolah dapat diterapkan untuk meningkatkan minat baca siswa.
2.                   Bagi siswa
           Minat baca siswa yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan daya serap dalam kegiatan belajar mengajar serta memperluas wawasan pengetahuan.

3.                   Bagi guru
            Minat baca yang tinggi dari siswa memudahkan guru dalam menyampaikan materi selama proses kegiatan belajar mengajar.

 

 


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.                Perpustakaan

Menurut Basuki (1991), pengertian perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual.  Sumardji (1988)  menambahkan ada yang memberikan pengertian dari segi gedung dan ada pula yang menekankan dalam pengertian itu dari segi koleksi atau kedua-duanya..
Prpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah yang dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utamanya ialah membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah serta tujuan pendidikan pada umumnya (Media Pustakawan, Vol.14 No: 1, 2007).  Menurut Bafadal (1992), Tujuan dari perpustakaan sekolah adalah dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas dalam kegiatan belajar mengajar.  Manfaat dari perpustakaan sekolah  adalah: Menimbulkan kecintaan murid terhadap membaca, memperbanyak pengalaman belajar murid, menanamkan kebiasaan belajar mandiri, mempercepat penguasaan teknik membaca, melatih tanggung jawab, mmbantu murid dan guru mengikuti perkembangan IPTEK.


B.                 Kinerja Perpustakaan Sekolah
Kinerja merupakan suatu hasil /taraf kesuksesan yang dicapai dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu dan dievaluasi oleh orang tertentu pula (Effendi dan Amaluddin, 2005).
Adanya sebuah gedung dengan tumpukan buku-buku itu bukanlah suatu perpustakaan namun lebih luas lagi yaitu dapat memenuhi kebutuhan para pemakainya dengan memiliki unsur-unsur antara lain:
1.                  Adanya sebuah gedung yang represntatif
        Adalah suatu kenyataan bahwa masih banyak perpustakaan sekolah yang belum memiliki gedung khusus dan hanya memakai sebuah ruangan yang berdekatan dengan ruang guru/ tata usaha.  Hal tersebut perlu mendapatkan perhatian dan menjadi bahan pemikiran, karena sarana pendidikan seperti perpustakaan  yang layak merupakan suatu kebutuhan penting yang tidak bisa diabaikan.  Dengan demikian peran perpustakaan untuk membantu sekolah mencapai tujuan pendidikan dapat terwujud.
2.                  Adanya koleksi buku yang lengkap
         Koleksi buku di perpustakaan dapat dijadikan tolok ukur maju/ tidaknya perpustakaan tersebut.  Koleksi terbaru, mutu koleksi, maupun kesesuain koleksi dengan kebutuhan siswa harus menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan koleksi.  Pengadaan koleksi harus dilakukan dilakukan dengan meminta masukan dari siswa dan guru.
         Ada berbagai cara yang dapat dilakukan pihak sekolah untuk menambah koleksi buku perpustakaan sekolah, yaitu: mengadakan pinjaman antar perpustakaan sekolah, sumbangan dari pemakai jasa perpustakaan (guru, murid, wali murid), sumbangan dari donatur/ yayasan sekolah.
3.                  Adanya tenaga khusus pengelola perpustakaan
           Sebuah perpustakaan sekolah yang memadai sangat memerlukan tenaga pengelola yang profsional.  Merupakan suatu tugas dan tantangan bagi pengelola perpustakaan untuk dapat menumbuhkan minat serta keinginan bagi siswa maupun para guru di lingkungan sekolah sehingga senantiasa mempergunakan kesempatan belajar melalui bahan bacaan yang ada di perpustakaan.  Dengan demikian anak didik tidak kehausan dan kekurangan ilmu pengetahuan, hanya karena kurang membaca (Media Pustakawan, Vol:14 No.1, 2007).
Pengelola perpustakaan dalam menjalankan tugasnya tidak hanya menumpuk buku dan membersihkan ruangan saja tetapi juga menjalankan administrasi perpustakaa seperti: pengadaan kartu, membuat jadwal, melestarikan koleksi perpustakaan dan membuat program kerja perpustakaan.
Program kerja alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca siswa anntara lain:  Khusus untuk pembaca dasar kelas 3-6 SD, guru dapat mewajibkan siswanya untuk membaca 1 buku tiap minggu.  Untuk mengetahui membaca/tidak, anak secara bergiliran menceritakan isi buku yang dibacanya di depan kelas kemudian dinilai.  Buku yang dibaca berbeda-beda agar wawasan siswa bertambah dan guru dapat meminta tanggapan dari siswa lain (Sutan, 2003).

C.                Minat  Baca
Menurut Doyles Fryer yang dikutip oleh  Nurkancana dan Sumartana (1986), minat atau interest adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu. 
Secara umum arti minat adalah sesuatu yang menarik perhatian untuk dibaca, tapi kalau tidak menarik perhatian tidak akan dibaca.  Oleh sebab itu minat baca bukan merupakan faktor turunan tapi suatu kegiatan /proses yang dilatih secara terus-menerus.  Apabila telah menjadi kebiasaan dan salah satu kebutuhan maka minat baca telah menjadi budaya baca (Media Pustakawan Vol:12, 2005).
Ciri-ciri sekolah yang mendukung minat baca siswa yaitu dengan:.          1).Melihat mading sekolah; 2). Melihat perpustakaan sekolah; 3).  Mengundang pengarang/penulis untuk mengakrabkan karya sastra terhadap anak (Sutan, 2003).

D.        Kecerdasan Majemuk
Menurut  Gardner (1983) yang dikutip oleh Hoerr (2007), kecerdasan adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau menciptakan sesuatu yang bernilai dalam budaya.
                        Teori Kecerdasan Majemuk (KM) memberikan pendekatan pragmatis pada bagaimana kita mendefinisikan kecerdasan dan mengajari kita memanfaatkan kelebihan siswa untuk membantu mereka belajar.  Murid yang dapat membaca dan menulis dengan baik masih disebut murid yang cerdas, tetapi mereka ditemani murid-murid lain yang memiliki bakat berbeda (Hoerr, 2007).

                        Kecerdasan Majemuk Gardner dapat diilustrasikan sbb:

 


- Bahasa

-          Logika matematika


-          Musikal

-         Kinestesis tubuh


-          Spasial

-          Naturalis

-          Interpersonal

-          Intrapersonal



-Kepekaan terhadap makna dan susunan kata.
-       Kemampuan untuk mengenali pola dan urutan
-         Kepekaan terhadap irama
-         Kemampuan untuk menggunakan tubuh dengan terampil
-       Kemamuan mengindera dunia secara akurat
-       Kemampuan mengenali lingkungan
- Kemampuan untuk membina hubungan
-       Akses trhadap khidupan emosional
-       Menulis cerita dan esai, bercerita.
-       Bekerjadalam angka dan ketepatan dalam menyelesaikan masalah
-       Bernyanyi, bermain muik
-       Olahraga, menari, seni peran

-       Menggambar

-         Meluangkan waktu di luar
- Senang memimpin, sosialisasi
-       Merenung, mengendalikan perasaan.
                                                                                                                                                                                          
                                   


BAB III

METODOLOGI


A.                Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

- Waktu           : Penelitian dimulai tanggal 1 Agustus – 19 Desember 2007           
- Tempat          : SD Kemala Bhayangkari 04 Semarang

B.                 Subyek

Subyek untuk penelitian ini adalah siswa-siswi SD  Kemala Bhayangkari 04 kelas IV,V, VI.

C.                Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah “ Pemberdayaan Perpustakaan Dapat Diterapkan Untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa di SD Kemala Bhayangkari 04” .


D.                Metode
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah :
1.                   Studi Literatur
Yaitu penelaahan buku-buku kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas dan merupakan bagian dari tinjauan pustaka.
2.                   Metode Dokumentasi
Untuk memperoleh nama-nama siswa yang menjadi subyek penelitian dan data pendukung administrasi perpustakaan.
3.                   Metode Angket
Untuk mengetahui minat siswa terhadap program pemberdayaan perpustakaan.
4.                   Metode Observasi
Untuk mengetahui aktifitas siswa pada saat mengikuti program pemberdayaan perpustakaan.

E.                 Analisa Data
Data dianalisa dengan pendekatan deskriptif.  Metode deskriptif dirancang untuk memperoleh  informasi tentang strategi gejala pada saat penelitian dilakukan, tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan.   Data  dikumpulkan, dianalisis, dideskripsikan dan disimpulkan


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 

Persiapan Penelitian

Mencatat nama siswa kelas IV, V, VI yang menjadi subyek penelitian.
Membenahi administrasi perpustakaan.Sosialisasi tentang pemberdayaan perpustakaan sekolah dengan menyebar angket kepada siswa dan orang tua

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tahap I dilaksanakan mulai tanggal 6 September 2007         sampai dengan 8 November 2007. Siswa ditugaskan membaca buku cerita yang dipinjam dari perpustakaan sekolah dan memahami isinya.  Selanjutnya siswa diminta membuat sinopsis.  Berdasarkan sinopsis tersebut siswa diminta menceritakan kembali (telling stories) secara bergiliran didepan kelas.  Untuk memperlancar kegiatan telling stories siswa dapat memvisualisasikan sinopsis yang telah dibuat dalam bentuk ilustrasi.  Setelah kegiatan telling stories berjalan observer mulai mengeksplorasi kemampuan siswa dengan membuat naskah drama dan bermain drama pendek (role play).  Observer mengamati kegiatan siswa dan memberikan penilaian.
Penelitian tahap II dilaksanakan mulai tanggal 12 November 2007 sampai dengan 19 Desember 2007.  Siswa diwajibkan membaca buku cerita yang dipinjam dari perpustakaan sekolah dan memahami isinya. Selanjutnya siswa diminta membuat sinopsis.  Berdasarkan sinopsis tersebut siswa diminta menceritakan kembali (telling stories) secara bergiliran didepan kelas.  Untuk memperlancar kegiatan telling stories siswa dapat memvisualisasikan sinopsis yang telah dibuat dalam bentuk ilustrasi.  Setelah kegiatan telling stories berjalan observer mulai mengeksplorasi kemampuan siswa dengan membuat naskah drama dan bermain drama pendek (role play).  Observer mengamati kegiatan siswa dan memberikan penilaian.
Pada pertemuan terakhir tanggal 19 Desember 2007, siswa diminta mengisi angket minat siswa terhadap program wajib baca.  Hasil yang diperoleh digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap program wajib baca.  Minat baca siswa yang tinggi diharapkan dapat membantu siswa dalam menyampaikan ide/gagasan sehingga siswa dapat menunjukkan kecerdasan /bakat yang dimiliki.

Penelitian
Penelitian Tahap I
Perencanaan
1.   Merancang RPP tahap I untuk materi sinopsis, telling stories, naskah drama dan role play (lampiran 1  ) sebagai pedoman dalam kegiatan wajib baca di kelas.
2.   Merancang lembar observasi siswa (lampiran 2  )
       Tindakan
  1.  Observer menugaskan siswa untuk meminjam  buku di perpustakaan.
       Observer memberikan penjelasan tentang tugas yang   harus      
       dilaksanakan. Siswa melaksanakan tugas sbb:
- Membaca buku perpustakaan dan memaham  isinya.
- Membuat sinopsis cerita yang sudah dibaca.
- Menceritakan kembali sinopsis tersebut didepan    kelas.
   - Membuat naskah drama dan role play.
Observer menilai hasil kegiatan berupa sinopsis, ilustrasi, naskah drama dan role play.
Observer meminta wakil siswa yang berbakat untuk menunjukkan kemampuannya bercerita (telling stories), role play dikelas yang lebih rendah.  Tujuannya adalah untuk memberikan hiburan edukatif dan memotivasi adik-adik kelasnya agar mempunyai kepercayan diri dalam menyampaikan ide/ gagasan.
Pengamatan
  Berdasarkan pengamatan pada tahap I yang meliputi 10 aspek (lampiran 1 ) diperoleh hasil:  Siswa kelas IV yang memperoleh nilai sangat baik 7,41%, baik 29,63%, cukup 40,74%, kurang 14,81% dan tidak baik 7,41%.           Siswa kelas V yang memperoleh nilai sangat baik 17,86%, baik 14,29%, cukup 32,14%, kurang  25% dan tidak baik 21,4%.
Siswa kelas VI yang memperoleh nilai sangat baik 7,14%, baik 28,57%, cukup 35,71%, kurang 21,43% dan tidak baik 7,14%.             
Refleksi
Setelah melakukan pengamatan terhadap kegiatan wajib baca I diketahui tingkat aktifitas siswa dan nilai siswa masih kurang.  Sebagian besar siswa belum terbiasa dengan kegiatan /budaya membaca di lingkungan sekolah dan hanya sekedar menjalankan tugas yang diberikan oleh observer.  Sedangkan siswa yang gemar membaca merasa tertarik mengikuti program wajib baca dan termotivasi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
Dari alokasi waktu yang disediakan (1 jam pelajaran) dibutuhkan 2x pertemuan untuk menyelesaikan 1 buku bacaan.  Siswa belum memiliki kepercayaan diri untuk menyampaikan ide/gagasan di depan kelas.   Oleh karena itu perlu bimbingan dari observer.  Tindakan perbaikan dalam kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tahap II.

Penelitian Tahap II
 Perencanaan
 1.   Merancang RPP tahap II untuk materi sinopsis, telling stories, naskah drama dan role play (lampiran 1) sebagai pedoman dalam kegiatan wajib baca di kelas.
2.   Merancang lembar observasi siswa (lampiran   2  )
Tindakan
  1.  Observer menugaskan siswa untuk meminjam                 buku Di perpustakaan.Observer memberikan penjelasan tentang tugas yang   harus dilaksanakan. Siswa melaksanakan tugas sbb:
- Membaca buku perpustakaan dan memahami isinya.
- Membuat sinopsis cerita yang sudah dibaca.
 - Menceritakan kembali sinopsis tersebut didepan    kelas.
    - Membuat naskah drama dan role play.
Observer menilai hasil kegiatan berupa sinopsis, ilustrasi, naskah drama dan role play. Observer meminta wakil siswa yang berbakat untuk menunjukkan kemampuannya bercerita (telling stories), role play dikelas yang lebih rendah.  Tujuannya adalah untuk memberikan hiburn edukatif dan memotivasi adik-adik kelasnya agar mempunyai kepercayan diri dalam menyampaikan ide/ gagasan.
Pengamatan
Berdasarkan pengamatan pada tahap II yang meliputi 10 aspek (lampiran 2 ) diperoleh hasil:  Siswa kelas IV yang memperoleh nilai sangat baik 22,2%, baik 40,75%,         cukup 33,33%, kurang 3,7%, tidak baik 0% .  Siswa kelas V yang memperoleh nilai sangat baik 28,57%, baik 17,86%, cukup 25,00%, kurang 28,57% dan tidak baik 0%.            .  
Siswa kelas VI yang memperoleh6 nilai sangat baik25,00 %, baik 46,43%, cukup 21,43% dan kurang 7,14%.
Refleksi
Setelah melakukan pengamatan terhadap kegiatan wajib baca II diperoleh hasil bahwa siswa mulai mempunyai kepercayaan diri dalam menyampaikan ide/gagasan di depan kelas.  Ada beberapa siswa yang kurang menonjol dibidang akademik menunjukkan bakat yang menonjol dibidang bahasa, ilustrasi dan drama. Dari alokasi waktu yang disediakan (1 jam pelajaran) digunakan siswa dengan sebaik-baiknya untuk membaca/memahami buku bacaan.  Jika alokasi waktu yang disediakan kurang, tugas dapat dilanjutkan di rumah.  Pada pertemuan selanjutnya digunakan untuk menyampaikan ide/gagasan berdasarkan tugas yang diberikan.  Dengan adanya program wajib baca yang terdiri dari 2 tahap, pada tahap I minat baca, kemampuan menyampaikan ide/gagasan siswa yang masih kurang menjadi lebih baik pada tahap II.
Analisis Akhir
   Berdasarkan hasil analisis angket minat siswa terhadap program wajib baca, siswa kelas IV  33,71 % menjawab sangat setuju, 51,85 % menjawab setuju,  11,85 % menjawab ragu_ ragu              2,59 % menjawab tidak setuju, 0  % menjawab sangat tidak setuju. Siswa kelas V   48,57 % menjawab sangat setuju, 41,79 % menjawab setuju,  7,50 % menjawab ragu_ ragu, 1,43 % menjawab tidak setuju, 0 % menjawab sangat tidak setuju. Siswa kelas VI   42,5 % menjawab sangat setuju, 42,86 % menjawab setuju,  14,64% menjawab ragu_ ragu, 0  % menjawab tidak setuju, 0  % menjawab sangat tidak setuju.
Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan perpustakaan sekolah dapat diterapkan untuk meningkatkan minat baca siswa.  Minat baca siswa yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam menyamoaikan ide/gagasan sesuai dengan bakat/kecerdasan mereka.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemberdayaan perpustakaan sekolah dapat diterapkan untuk meningkatkan minat baca siswa, yang ditunjukkan dengan peningkatan aktifitas siswa dalam mengikuti program wajib baca.  Siswa yang semula hanya sekedar membaca buku yang diwajibkan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan, setelah mengikuti program wajib baca mempunyai kepercayaan diri untuk menyampaikan ide/gagasan sesuai dengan bakat/kecerdasan mereka. 
Berdasarkan hasil analisis angket minat siswa diketahui bahwa siswa setuju jika program wajib baca diterapkan untuk meningkatkan minat baca siswa.
Hasil kegiatan program wajib baca siswa pada tahap II lebih baik dibandingkan dengan tahap I, karena mengalami peningkatan: Siswa kelas IV 7,77 %, siswa kelas V 4,82%,siswa kelas VI 6,33% (lampiran 10-12) .       Siswa yang semula kurang menonjol  dalam  prestasi akademi memiliki kepercayaan diri dalam menunjukkan kecerdasan terbaik mereka, misalnya: kecerdasan dalam bidang bidang bahasa, kecerdasan parsial dan kinetik..  


DAFTAR PUSTAKA


Bafadal, I.  1992.  Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.  Bumi Aksara.  Jakarta.

Basuki, S.  1991.  Pengantar Ilmu Perpustakaan.  Gramedia.  Jakarta.

Hoerr, T.R.  2007.  Buku Kerja Multiple Intelligences. Kaifa.  Bandung

Media Pustakawan.  2007.  Masyarakat dan Minat Baca.  Vol. 12 No : 2

Media Pustakawan.  2007.  Peran Perpustakaan Dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu.  Vol. 14 No : 1

Nurkancana, W dan Sumartana, P.  1986.  Evaluasi Pendidikan.  Usaha Nasional.   Surabaya.

Sumardji, P.  1999.  Perpustakaan Organisasi dan Tata Kerjanya.  Kanisius.  Yogya

Sutan, F.  2003.  3 Langkah Praktis Menjadikan Anak Maniak Membaca.  Gramedia. Jakarta.

Tilaar, H.A.R.  1996.  Menggalakkan Gemar Membaca :Suatu Proses Perubahan Budaya.   Pada Simposium Perbukuan Nasional. BPPN.  Jakarta.


 

 

 

 

 

 

1 comments:

Unknown mengatakan...

mohon ijin.x di share untk pedoman bahan penelitian karya ilmiah bid.perpustakaan...

Posting Komentar