KATA PENGANTAR
Assalamu
alaikum, Wr. Wb.
Segala puji hanya untuk Allah SWT berkat
rahmat taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
penelitian dengan judul Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah Untuk Meningkatkan
Minat Baca Siswa di SD Kemala Bhayangkari 04.
Penyusunan laporan penelitian ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan
peningkatan profesionalisme guru yang dilaksanakan oleh Tanoto Foundation.
Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih atas bantuan yang diberikan
selama penyusunan laporan penelitian ini kepada :
1. Ibu Sutanto, selaku Ketua Yayasan Kemala
Bhayangkari Pusat.
2.
Ibu T. Ashikin Husein, selaku Ketua
Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Mabes Akpol.
3.
Tanoto Foundation, selaku penyelenggara
lokakarya.
4.
Ibu Dr
Anita Lie, Bapak Dr Takim Andriono, Sarah Prasasti, M.Hum, sebagai
fasilitator dalam lokakarya.
5.
Segenap guru dan siswa-siswi SD Kemala
Bhayangkari 04 Semarang.
6.
Semua pihak yang telah memberikan bantuan
baik moril maupun materiil.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan penelitian ini masih
banyak kekurangan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan.
Semoga laporan penelitian ini membawa manfaat sebagaimana yang
diharapkan dan Allah SWT melimpahkan pahala yang berlipat ganda kepada semua
pihak yang turut membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini.
Wassalamu alaikum Wr.Wb.
Semarang, Januari 2007
Penulis
ABSTRAKSI
Laporan penelitian ini berjudul
Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah Untuk
Meningkatkan Minat Baca Siswa di SD Kemala Bhayangkari 04.
Perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: Apakah Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah di SD Kemala Bhayangkari
04 dapat meningkatkan minat baca siswa ?
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah pemberdayaan perpustakaan sekolah di SD Kemala Bhayangkari 04
dapat meningkatkan minat baca siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa SD Kemala Bhayangkari 04 kelas IV, V, VI tahun pelajaran 2007/2008.
Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah : :studi literatur, dokumentasi, metode
angket dan metode observasi. Studi
litratur digunakan dalam pembuatan tinjauan pustaka, metode dokumentasi
digunakan untuk mengetahui nama siswa dan data pendukung perpustakaan, metode
angket digunakan untuk mengetahui minat baca siswa, metode observasi digunakan
untuk mengetahui tingkat aktivitas siswa.
Berdasarkan hasil angket minat siswa
terhadap program pemberdayaan perpustakaan diperoleh hasil: Siswa kelas IV
38,7% menjawab sangat setuju,
51,85% siswa menjawab setuju, 11,85% siswa menjawab ragu-ragu, 2,69% siswa menjawab tidak setuju, 0%
siswa menjawab sangat tidak setuju. Siswa kelas V 48,6% menjawab sangat setuju,
41,79% siswa menjawab setuju, 7,5% siswa menjawab ragu-ragu, 1,43% siswa
menjawab tidak setuju, 0,71% siswa menjawab sangat tidak setuju Siswa kelas VI 46,07% menjawab sangat setuju,
42,86% siswa menjawab setuju, 14,64% siswa menjawab ragu-ragu, 0% siswa menjawab tidak setuju, 0% siswa
menjawab sangat tidak setuju Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktifitas
siswa dari pengamatan I kepengamatan II mengalami peningkatan : Siswa kelas IV
6,67%, siswa kelas V 1,49%, siswa kelas VI 5,63%.
Berdasarkan minat siswa, aktivitas
siswa yang telah diamati berarti pemberdayaan prpustakaan dapat diterapkan
untuk meningkatkan minat baca siswa.
Minat baca siswa yang tinggi dapat membantu siswa dalam menyampaikan
ide/gagasan, sehingga proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar.
A. Latar Belakang
Era
globalisasi diawal abad ke-21 membawa dampak luar biasa yang dirasakan oleh
seluruh bangsa di dunia. Salah satu
dampak yang dirasakan saat ini adalah terjadinya persaingan yang semakin ketat
dan tajam antar bangsa-bangsa.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi serta wawasan luas
harus dimiliki oleh setiap generasi penerus negeri ini, karena hanya SDM
berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi yang mampu bersaing dan bahkan
dapat memenangkan kompetisi.
Seiring dengan perkembangan komunikasi
yang begitu pesat, dimana TV, radio, VCD merupakan bagian yang tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan masyarakat kita, telah menggeser era membaca dan
menulis menjadi era melihat dan mendengar.
Buku-buku sastra lama, legenda/cerita rakyat hanya tinggal kenangan dan
selanjutnya diganti dengan tayangan sinetron, film dsb.
Selaras
dengan amanat GBHN, perlu ditumbuhkan budaya baca melalui gerakan nasional
untuk membangkitkan minat dan kesadaran membaca dikalangan masyarakat secara
lebih terarah, terpadu dan berkelanjutan menuju masyarkat belajar. Upaya ini menurut Tilaar (1996) sama dengan
mengubah budaya budaya, artinya bahwa menggalakkan minat baca merupakan proses perubahan budaya. Oleh karena itu sekolah dituntut
memberdayakan fungsi perpustakaan sekolah seoptimal mungkin.
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas, perumusan masalah
dalam Penelitian ini adalah apakah pemberdayaan perpustakaan sekolah di
SD Kemala Bhayangkari 04 dapat
meningkatkan minat baca siswa ?
C.
Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberdayaan perpustakaan
sekolah di SD Kemala Bhayangkari 04 dapat meningkatkan minat baca siswa. Sebagai indikator keberhasilan dari tujuan
penelitian ini dapat dilihat dari aktifitas siswa dalam mengikuti program
pemberdayaan perpustakaan dan hasil evaluasi siswa.
D. Manfaat
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan pengetahuan
bagi peneliti bahwa pemberdayaan perpustakaan sekolah dapat diterapkan untuk
meningkatkan minat baca siswa.
2.
Bagi siswa
Minat baca siswa yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan daya serap
dalam kegiatan belajar mengajar serta memperluas wawasan pengetahuan.
3.
Bagi guru
Minat baca yang tinggi dari siswa memudahkan guru dalam menyampaikan
materi selama proses kegiatan belajar mengajar.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Perpustakaan
Menurut
Basuki (1991), pengertian perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah
gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan
terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk
digunakan pembaca, bukan untuk dijual.
Sumardji (1988) menambahkan ada
yang memberikan pengertian dari segi gedung dan ada pula yang menekankan dalam
pengertian itu dari segi koleksi atau kedua-duanya..
Prpustakaan
sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah yang dikelola
sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utamanya ialah membantu
sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah serta tujuan pendidikan pada
umumnya (Media Pustakawan, Vol.14 No: 1, 2007).
Menurut Bafadal (1992), Tujuan dari perpustakaan sekolah adalah dapat
membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas dalam kegiatan belajar
mengajar. Manfaat dari perpustakaan
sekolah adalah: Menimbulkan kecintaan
murid terhadap membaca, memperbanyak pengalaman belajar murid, menanamkan
kebiasaan belajar mandiri, mempercepat penguasaan teknik membaca, melatih
tanggung jawab, mmbantu murid dan guru mengikuti perkembangan IPTEK.
B.
Kinerja Perpustakaan Sekolah
Kinerja
merupakan suatu hasil /taraf kesuksesan yang dicapai dalam bidang pekerjaannya
menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu dan
dievaluasi oleh orang tertentu pula (Effendi dan Amaluddin, 2005).
Adanya
sebuah gedung dengan tumpukan buku-buku itu bukanlah suatu perpustakaan namun
lebih luas lagi yaitu dapat memenuhi kebutuhan para pemakainya dengan memiliki
unsur-unsur antara lain:
1.
Adanya sebuah gedung yang
represntatif
Adalah suatu kenyataan bahwa masih banyak perpustakaan sekolah yang
belum memiliki gedung khusus dan hanya memakai sebuah ruangan yang berdekatan
dengan ruang guru/ tata usaha. Hal
tersebut perlu mendapatkan perhatian dan menjadi bahan pemikiran, karena sarana
pendidikan seperti perpustakaan yang
layak merupakan suatu kebutuhan penting yang tidak bisa diabaikan. Dengan demikian peran perpustakaan untuk
membantu sekolah mencapai tujuan pendidikan dapat terwujud.
2.
Adanya koleksi buku yang
lengkap
Koleksi buku di perpustakaan dapat dijadikan tolok ukur maju/ tidaknya
perpustakaan tersebut. Koleksi terbaru,
mutu koleksi, maupun kesesuain koleksi dengan kebutuhan siswa harus menjadi
bahan pertimbangan dalam pengembangan koleksi.
Pengadaan koleksi harus dilakukan dilakukan dengan meminta masukan dari
siswa dan guru.
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan pihak sekolah untuk menambah
koleksi buku perpustakaan sekolah, yaitu: mengadakan pinjaman antar
perpustakaan sekolah, sumbangan dari pemakai jasa perpustakaan (guru, murid,
wali murid), sumbangan dari donatur/ yayasan sekolah.
3.
Adanya tenaga khusus pengelola
perpustakaan
Sebuah perpustakaan sekolah yang memadai sangat memerlukan tenaga
pengelola yang profsional. Merupakan
suatu tugas dan tantangan bagi pengelola perpustakaan untuk dapat menumbuhkan
minat serta keinginan bagi siswa maupun para guru di lingkungan sekolah
sehingga senantiasa mempergunakan kesempatan belajar melalui bahan bacaan yang
ada di perpustakaan. Dengan demikian
anak didik tidak kehausan dan kekurangan ilmu pengetahuan, hanya karena kurang
membaca (Media Pustakawan, Vol:14 No.1, 2007).
Pengelola perpustakaan dalam menjalankan
tugasnya tidak hanya menumpuk buku dan membersihkan ruangan saja tetapi juga
menjalankan administrasi perpustakaa seperti: pengadaan kartu, membuat jadwal,
melestarikan koleksi perpustakaan dan membuat program kerja perpustakaan.
Program kerja alternatif yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan minat baca siswa anntara lain: Khusus untuk pembaca dasar kelas 3-6 SD, guru
dapat mewajibkan siswanya untuk membaca 1 buku tiap minggu. Untuk mengetahui membaca/tidak, anak secara
bergiliran menceritakan isi buku yang dibacanya di depan kelas kemudian
dinilai. Buku yang dibaca berbeda-beda
agar wawasan siswa bertambah dan guru dapat meminta tanggapan dari siswa lain
(Sutan, 2003).
C.
Minat Baca
Menurut
Doyles Fryer yang dikutip oleh
Nurkancana dan Sumartana (1986), minat atau interest adalah gejala
psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan
senang pada individu.
Secara
umum arti minat adalah sesuatu yang menarik perhatian untuk dibaca, tapi kalau
tidak menarik perhatian tidak akan dibaca.
Oleh sebab itu minat baca bukan merupakan faktor turunan tapi suatu
kegiatan /proses yang dilatih secara terus-menerus. Apabila telah menjadi kebiasaan dan salah
satu kebutuhan maka minat baca telah menjadi budaya baca (Media Pustakawan
Vol:12, 2005).
Ciri-ciri
sekolah yang mendukung minat baca siswa yaitu dengan:. 1).Melihat mading sekolah; 2).
Melihat perpustakaan sekolah; 3).
Mengundang pengarang/penulis untuk mengakrabkan karya sastra terhadap
anak (Sutan, 2003).
D. Kecerdasan Majemuk
Menurut
Gardner (1983) yang dikutip oleh Hoerr (2007), kecerdasan adalah
kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau menciptakan sesuatu yang bernilai
dalam budaya.
Teori Kecerdasan Majemuk
(KM) memberikan pendekatan pragmatis pada bagaimana kita mendefinisikan
kecerdasan dan mengajari kita memanfaatkan kelebihan siswa untuk membantu
mereka belajar. Murid yang dapat membaca
dan menulis dengan baik masih disebut murid yang cerdas, tetapi mereka ditemani
murid-murid lain yang memiliki bakat berbeda (Hoerr, 2007).
Kecerdasan
Majemuk Gardner dapat diilustrasikan sbb:
- Bahasa
-
Logika matematika
-
Musikal
-
Kinestesis tubuh
-
Spasial
-
Naturalis
-
Interpersonal
-
Intrapersonal
|
-Kepekaan terhadap makna dan susunan
kata.
-
Kemampuan untuk mengenali pola dan
urutan
-
Kepekaan terhadap irama
-
Kemampuan untuk menggunakan tubuh
dengan terampil
-
Kemamuan mengindera dunia secara akurat
-
Kemampuan mengenali lingkungan
- Kemampuan untuk membina hubungan
-
Akses trhadap khidupan emosional
|
- Menulis cerita dan esai, bercerita.
-
Bekerjadalam angka dan ketepatan dalam
menyelesaikan masalah
-
Bernyanyi, bermain muik
-
Olahraga, menari, seni peran
-
Menggambar
-
Meluangkan waktu di luar
- Senang memimpin, sosialisasi
-
Merenung, mengendalikan perasaan.
|
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian
- Waktu :
Penelitian dimulai tanggal 1 Agustus – 19 Desember 2007
- Tempat : SD
Kemala Bhayangkari 04 Semarang
B. Subyek
Subyek
untuk penelitian ini adalah siswa-siswi SD
Kemala Bhayangkari 04 kelas IV,V, VI.
C. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah “
Pemberdayaan Perpustakaan Dapat Diterapkan Untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa
di SD Kemala Bhayangkari 04” .
D.
Metode
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah :
1.
Studi Literatur
Yaitu penelaahan buku-buku kepustakaan yang ada hubungannya dengan
masalah yang dibahas dan merupakan bagian dari tinjauan pustaka.
2.
Metode Dokumentasi
Untuk
memperoleh nama-nama siswa yang menjadi subyek penelitian dan data pendukung
administrasi perpustakaan.
3.
Metode Angket
Untuk
mengetahui minat siswa terhadap program pemberdayaan perpustakaan.
4.
Metode Observasi
Untuk
mengetahui aktifitas siswa pada saat mengikuti program pemberdayaan
perpustakaan.
E.
Analisa Data
Data dianalisa dengan pendekatan
deskriptif. Metode deskriptif dirancang
untuk memperoleh informasi tentang
strategi gejala pada saat penelitian dilakukan, tidak ada perlakuan yang
diberikan atau dikendalikan. Data dikumpulkan, dianalisis, dideskripsikan dan
disimpulkan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Persiapan Penelitian
Mencatat nama siswa kelas IV, V, VI yang menjadi subyek
penelitian.
Membenahi administrasi perpustakaan.Sosialisasi
tentang pemberdayaan perpustakaan sekolah dengan menyebar angket kepada siswa
dan orang tua
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tahap I dilaksanakan mulai
tanggal 6 September 2007 sampai
dengan 8 November 2007. Siswa ditugaskan membaca buku cerita yang dipinjam dari
perpustakaan sekolah dan memahami isinya.
Selanjutnya siswa diminta membuat sinopsis. Berdasarkan sinopsis tersebut siswa diminta
menceritakan kembali (telling stories) secara bergiliran didepan kelas. Untuk memperlancar kegiatan telling stories
siswa dapat memvisualisasikan sinopsis yang telah dibuat dalam bentuk
ilustrasi. Setelah kegiatan telling
stories berjalan observer mulai mengeksplorasi kemampuan siswa dengan membuat
naskah drama dan bermain drama pendek (role play). Observer mengamati kegiatan siswa dan
memberikan penilaian.
Penelitian tahap II dilaksanakan mulai
tanggal 12 November 2007 sampai dengan 19 Desember 2007. Siswa diwajibkan membaca buku cerita yang
dipinjam dari perpustakaan sekolah dan memahami isinya. Selanjutnya siswa
diminta membuat sinopsis. Berdasarkan
sinopsis tersebut siswa diminta menceritakan kembali (telling stories) secara
bergiliran didepan kelas. Untuk
memperlancar kegiatan telling stories siswa dapat memvisualisasikan sinopsis
yang telah dibuat dalam bentuk ilustrasi.
Setelah kegiatan telling stories berjalan observer mulai mengeksplorasi
kemampuan siswa dengan membuat naskah drama dan bermain drama pendek (role
play). Observer mengamati kegiatan siswa
dan memberikan penilaian.
Pada pertemuan terakhir tanggal 19 Desember
2007, siswa diminta mengisi angket minat siswa terhadap program wajib
baca. Hasil yang diperoleh digunakan
untuk mengetahui minat siswa terhadap program wajib baca. Minat baca siswa yang tinggi diharapkan dapat
membantu siswa dalam menyampaikan ide/gagasan sehingga siswa dapat menunjukkan
kecerdasan /bakat yang dimiliki.
Penelitian
Penelitian
Tahap I
Perencanaan
1. Merancang RPP tahap I untuk materi sinopsis,
telling stories, naskah drama dan role play (lampiran 1 ) sebagai pedoman dalam kegiatan wajib baca
di kelas.
2.
Merancang lembar observasi siswa (lampiran 2 )
Tindakan
1.
Observer menugaskan siswa untuk meminjam
buku di perpustakaan.
Observer
memberikan penjelasan tentang tugas yang
harus
dilaksanakan.
Siswa melaksanakan tugas sbb:
- Membaca buku perpustakaan dan memaham isinya.
- Membuat sinopsis cerita yang sudah dibaca.
- Menceritakan kembali sinopsis tersebut
didepan kelas.
- Membuat naskah drama dan role play.
Observer menilai hasil kegiatan berupa
sinopsis, ilustrasi, naskah drama dan role play.
Observer meminta wakil siswa yang
berbakat untuk menunjukkan kemampuannya bercerita (telling stories), role play
dikelas yang lebih rendah. Tujuannya
adalah untuk memberikan hiburan edukatif dan memotivasi adik-adik kelasnya agar
mempunyai kepercayan diri dalam menyampaikan ide/ gagasan.
Pengamatan
Berdasarkan pengamatan pada
tahap I yang meliputi 10 aspek (lampiran 1 ) diperoleh hasil: Siswa kelas IV yang memperoleh nilai sangat
baik 7,41%, baik 29,63%, cukup 40,74%, kurang 14,81% dan tidak baik 7,41%. Siswa kelas V yang memperoleh nilai
sangat baik 17,86%, baik 14,29%, cukup 32,14%, kurang 25% dan tidak baik 21,4%.
Siswa
kelas VI yang memperoleh nilai sangat baik 7,14%, baik 28,57%, cukup 35,71%,
kurang 21,43% dan tidak baik 7,14%.
Refleksi
Setelah melakukan pengamatan terhadap
kegiatan wajib baca I diketahui tingkat aktifitas siswa dan nilai siswa masih
kurang. Sebagian besar siswa belum
terbiasa dengan kegiatan /budaya membaca di lingkungan sekolah dan hanya
sekedar menjalankan tugas yang diberikan oleh observer. Sedangkan siswa yang gemar membaca merasa
tertarik mengikuti program wajib baca dan termotivasi untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan.
Dari alokasi waktu yang disediakan (1 jam
pelajaran) dibutuhkan 2x pertemuan untuk menyelesaikan 1 buku bacaan. Siswa belum memiliki kepercayaan diri untuk
menyampaikan ide/gagasan di depan kelas.
Oleh karena itu perlu bimbingan dari observer. Tindakan perbaikan dalam kegiatan penelitian
ini dilaksanakan pada tahap II.
Penelitian Tahap II
Perencanaan
1.
Merancang RPP tahap II untuk materi sinopsis, telling stories, naskah
drama dan role play (lampiran 1) sebagai pedoman dalam kegiatan wajib baca di
kelas.
2. Merancang lembar
observasi siswa (lampiran 2 )
Tindakan
1. Observer menugaskan siswa untuk meminjam buku Di perpustakaan.Observer
memberikan penjelasan tentang tugas yang
harus dilaksanakan. Siswa melaksanakan tugas sbb:
- Membaca buku perpustakaan dan memahami
isinya.
- Membuat sinopsis cerita yang sudah dibaca.
- Menceritakan kembali sinopsis tersebut didepan kelas.
- Membuat naskah drama dan role play.
Observer menilai hasil kegiatan berupa
sinopsis, ilustrasi, naskah drama dan role play. Observer meminta wakil
siswa yang berbakat untuk menunjukkan kemampuannya bercerita (telling stories),
role play dikelas yang lebih rendah.
Tujuannya adalah untuk memberikan hiburn edukatif dan memotivasi
adik-adik kelasnya agar mempunyai kepercayan diri dalam menyampaikan ide/ gagasan.
Pengamatan
Berdasarkan pengamatan pada tahap II yang
meliputi 10 aspek (lampiran 2 ) diperoleh hasil: Siswa kelas IV yang memperoleh nilai sangat
baik 22,2%, baik 40,75%, cukup
33,33%, kurang 3,7%, tidak baik 0% .
Siswa kelas V yang memperoleh nilai sangat baik 28,57%, baik 17,86%,
cukup 25,00%, kurang 28,57% dan tidak baik 0%. .
Siswa
kelas VI yang memperoleh6 nilai sangat baik25,00 %, baik 46,43%, cukup 21,43%
dan kurang 7,14%.
Refleksi
Setelah melakukan pengamatan terhadap
kegiatan wajib baca II diperoleh hasil bahwa siswa mulai mempunyai kepercayaan
diri dalam menyampaikan ide/gagasan di depan kelas. Ada beberapa siswa yang kurang menonjol
dibidang akademik menunjukkan bakat yang menonjol dibidang bahasa, ilustrasi
dan drama. Dari alokasi waktu yang disediakan (1 jam pelajaran) digunakan siswa
dengan sebaik-baiknya untuk membaca/memahami buku bacaan. Jika alokasi waktu yang disediakan kurang,
tugas dapat dilanjutkan di rumah. Pada
pertemuan selanjutnya digunakan untuk menyampaikan ide/gagasan berdasarkan
tugas yang diberikan. Dengan adanya program wajib baca yang terdiri dari 2
tahap, pada tahap I minat baca, kemampuan menyampaikan ide/gagasan siswa yang
masih kurang menjadi lebih baik pada tahap II.
Analisis Akhir
Berdasarkan hasil analisis angket minat
siswa terhadap program wajib baca, siswa kelas IV 33,71 % menjawab sangat setuju, 51,85 %
menjawab setuju, 11,85 % menjawab ragu_
ragu 2,59 % menjawab tidak
setuju, 0 % menjawab sangat tidak setuju.
Siswa kelas V 48,57 % menjawab sangat
setuju, 41,79 % menjawab setuju, 7,50 %
menjawab ragu_ ragu, 1,43 % menjawab tidak setuju, 0 % menjawab sangat tidak
setuju. Siswa kelas VI 42,5 % menjawab
sangat setuju, 42,86 % menjawab setuju,
14,64% menjawab ragu_ ragu, 0 %
menjawab tidak setuju, 0 % menjawab
sangat tidak setuju.
Berdasarkan
keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan perpustakaan sekolah
dapat diterapkan untuk meningkatkan minat baca siswa. Minat baca siswa yang tinggi diharapkan dapat
meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam menyamoaikan ide/gagasan sesuai
dengan bakat/kecerdasan mereka.
Pembahasan
Berdasarkan
hasil penelitian, pemberdayaan perpustakaan sekolah dapat diterapkan untuk
meningkatkan minat baca siswa, yang ditunjukkan dengan peningkatan aktifitas
siswa dalam mengikuti program wajib baca.
Siswa yang semula hanya sekedar membaca buku yang diwajibkan untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan, setelah mengikuti program wajib baca
mempunyai kepercayaan diri untuk menyampaikan ide/gagasan sesuai dengan
bakat/kecerdasan mereka.
Berdasarkan
hasil analisis angket minat siswa diketahui bahwa siswa setuju jika program
wajib baca diterapkan untuk meningkatkan minat baca siswa.
Hasil
kegiatan program wajib baca siswa pada tahap II lebih baik dibandingkan dengan
tahap I, karena mengalami peningkatan: Siswa kelas IV 7,77 %, siswa kelas V
4,82%,siswa kelas VI 6,33% (lampiran 10-12) . Siswa yang semula kurang menonjol dalam
prestasi akademi memiliki kepercayaan diri dalam menunjukkan kecerdasan
terbaik mereka, misalnya: kecerdasan dalam bidang bidang bahasa, kecerdasan
parsial dan kinetik..
DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, I. 1992. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Bumi Aksara. Jakarta.
Basuki, S. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia. Jakarta.
Hoerr, T.R. 2007. Buku Kerja Multiple Intelligences. Kaifa. Bandung
Media Pustakawan. 2007. Masyarakat dan Minat Baca. Vol. 12 No : 2
Media Pustakawan. 2007. Peran Perpustakaan
Dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu. Vol. 14 No : 1
Nurkancana, W dan Sumartana, P. 1986. Evaluasi Pendidikan. Usaha Nasional. Surabaya.
Sumardji, P. 1999. Perpustakaan
Organisasi dan Tata Kerjanya.
Kanisius. Yogya
Sutan, F. 2003. 3
Langkah Praktis Menjadikan Anak Maniak Membaca. Gramedia. Jakarta.
Tilaar, H.A.R. 1996. Menggalakkan Gemar Membaca :Suatu Proses Perubahan
Budaya. Pada
Simposium Perbukuan Nasional. BPPN.
Jakarta.
1 comments:
mohon ijin.x di share untk pedoman bahan penelitian karya ilmiah bid.perpustakaan...
Posting Komentar